Sunday, 6 December 2015

BELAJAR DARI PLN #REVOLUSIMENTAL





Tulisan ini saya buat sebagai rasa terima kasih saya kepada PLN, sekaligus ke tadzhim-an saya kepada PLN khususnya Distrik PLN Jawa Barat dan  Banten.  Selain itu tulisan ini kemudian menjadi penting ketika sebagai masukan yang baik demi #REVOLUSIMENTAL yang tengah digalakkan oleh pemerintah kita.


Pagi tadi sekita pukul 10.00 WIB ada TIM PLN  3 orang (Tim Outsourcing P2TL) yang datang ke rumah, padahal ini adalah hari sabtu (biasanya bukan jam kerja), entah karena saking menghargai atau alasan lainnnya yang jelas saya cukup respect kedatangannya.

Agar pembaca faham, saya ajak flashback dulu kronologi kejadiannya seperti apa :

Kembali ke beberapa hari kebelakang tepatnya 26 November 2015, ada yang datang dari tim P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) ruahah saya dianggap pemakaian listriknya tidak wajar, karena saya pelanggan PLN tipe R1 450 VA namun setelah dicek sampe kapasitas 900 VA tapi APP (Alat Pembatas dan Pengukur ) tidak memutus otomatis MCB. 


Saya termasuk pelanggar golongan 1 (menurut yang saja baca dari Internet pelanggaran ada 4 macam. Silahkan browsing bagi yang belum tahu), dan sayapun menandatangani draft berita acaranya. Pada saat itu Pihak P2TL sendiri bilang ke saya untuk membayar TAGSUS (tagihal susulan) via PPOB/Bank dengan ketentuan saya terlebih dahulu harus meminta nomor regist ke PLN (Distrik Cilimus, Kuningan Jawa Barat) dalam hal ini. Dalam draftany sayapun dianjurkan (hanya dianjurkan ya, tidak ada paksaaan) untuk tambah daya ke 900VA atau 1300VA. Yang mesti dilakukan adalah penormalan ke 450 A.


Saya tidak segera menyelesaikan TAGSUS (tagihan susulan) sampe senin 1 Desember 2015 kurang lebih 4 harian. Karena saya pikir nanti saja sekalian dengan tambah daya (sayapun segala sesuatunya dengan bertanya ke Customer Service PLN 123 –karena saya tlp dari Hp maka harus ditambah kode area wilayah yakni (0232) baru 123 –Sebagai info aja.

Hari senin 1 Desember 2015, saya kedatangan seorang petugas PLN yang berinisial (M) saya tahu namanya (dengan menerjunkan Intelijen saudara saya dari Tim khusu Power Ranger, tahu kan yang ada TV, pembasmi monster itu?...wkwkwkw ). Namun yang menjadi permasalahan adalah ketika oknum (M) ini menagih sebagai berikut :


1.       Dikatakan pembayarannya harus hari itu,diselesaikan (lho setahu saya dan seperti yang dikatakan petugas P2TL pembayaran via PPOB), kenapa oknum M ini minta dibayar hari itu. Harus dilunasi sekarang juga katanya.

2.       Karena dia ngotot dan sayapun ngotot untuk bayar di kantor PLN, akhirnya saya merekam sebagai pembicaraan dan memvideo kan oknum tersebut.

3.       Oknum M ini setelah tahu direkam gaya bahasany jadi beda (melunak), seolah tugasnya hanya pemberitahuan dari kantor, namun saya tanyakan surat tugasny tidak ada (lho koq gitu) katanya kalo pemberitahuan tidak perlu surat tugas kecuali tim lapangan P2TL. Ini menjadi penting sebab, berita yang nyampe kepusat mungkin salah input atau bagaimana, yang jelas tim P2TL yang malah dianggap tidak ada surat tugasnya (padahal maksud sayayang tidak ada surat tugasnya adalah oknum M ini.



Dari peristiwa itu saya terus menggali info dari 123 dan internet (banyak sekali kasus –kasus P2TL yang menjebak korbannya-silahkan baca di situs kaskus salah satunya), akhirnya saya makin penasaran menggali info dan meneliti lebih jauh, jiwa jurnalistik sayapun bangkit.



Strategi saya, kalo saya benar dizholimi akan saya angkat ke media, radio, TV, cetak (temen2 saya banyak di media cetak maupun elektronik, hayoh mau apa luh wkwkwkwk.. ) Curang yah aku ?.. kalo mau lawyer (aku ada temen lawyer).. meskipun kayanya bakal minta fee deh wkwkwkwkw.. mikir2 deh aku. Hihi..



 Tapi kalo saya kalah, (saya akan bawa perkara ini sampe akherat) jadi bagaimanapun saya akan menang itu startegiku. Nggak apa2 kalah di dunia tapi menang dikherat. Hahahaa…  I am win pokoknyamah wkwkwkwkw



Pada tanggal 02 Desember saya datang ke kantor PLN yang dimaksud, sayapun meminta kejelasan segala sesuatunya yang telah terjadi, tehnik pembayaran yang benar dll. Teller disanapun menjelaskan sesuai dengan yang disampaikan tim lapangan P2TL, misalnya pembayaran hanya lewat PPOB, PLN setempat tidak menerima pembayaran. Dan menyampaikan point penting yang belum saya tahu yakni jika upgrade ke 900VA harus ada membawa salah satu jenis kartu dari jenis SKTM (Kartu Keluarga Sejahtera, KIP dll) ada 5 jenis kalo tidak salah ingat.



Strategi saya selanjutnya, adalah melaporkan oknum ini lewat situs Lapor.go.id  sebuah situs Unit kerja yang dibawah Presiden langsung (dibuat saat masa jabatan Presiden SBY) dan masih ada hingga era Jokowi sekarang. Info penting kita bisa melaporkan hal yang bersifat pungutan liar atau semacamnya disitus ini atau via SMS 1708 (silahkan caranya lihat di internet aja). Sayapun melaporkan oknum M ini, via SMS 1708 dan langsung ada balasan bahwa SMS saya telah di forward ke BUMN terkait (wuuiiih cepet banget responnya, harus dipertahannkan situs ini demi #revolusimental) Kesalutan alias ketadzhiman saya muncul disini .



Karena belum puas, saya twitter dan men-tag twiiternya @Lapor1708 yang saya sertakan tag juga kepada @InfoPLN Jawa Barat dan Banten.



Disini saya bedecak kagum lagi (gooooolll kalo nonton bola tentunya, tapi sayangnya bukan)… twiit saya langsung dibalas, ditanya nama oknum, jabatannnya, bahkan no hp oknum diminta. Saya hanya memiliki data nama dan lokasi tinggal saja, karena oknum itu baru pertama kali kerumah saya, mana ku tahu tho.. (meskipun kalo saya niat bisa saya lacak sampe punya istri berapa anak beraps dimana tinggalnya ) wkwkwkw tapi toh bukan urusan ku juga tho…  pake tho- tho terus ya ?....) wkwkwkw



Belum berhenti sampe disitu, siangnya ada Ibu PLN dari pusat sepertinya (entah siapa namanya) mungkin itu Megaloman PLN (no nya 081122xxxx masih saya simpan, kali aja emang itu temennya Batman Super Hero gitu..) menanyakan kronogi kejadiannya seperti apa, oknum siapa namanya dll… Waaaaaaaaaa …… Ini membuat saya berfikir bagaimana kalo semua lembaga secepat ini pelayannnnnya?..   Tim buru sergap POLRI aja nggak tahu bisa secepat ini nggak, orang pencurian di daerah Cipeujeuh Cirebon saja yang bulan kemarin itu belum ketangkap orangnya, ada rekaman videonya, yang di curi rokok  semua, mobilnya jenis apa ad di CCTV, nggak beres sampe 2 mingguan saat saya kesana, sampe sekarang nggak tahu gimana (bahkan saat itu saya sampe menawarkan diri kepada anak korban –temen dari temennnya teme saya-, sepertinya saya bisa melacak tanpa bantuan POLISI, dan saya menawarkan bantuan secara free alias gratis, tapi entah karena alasan apa sampe sekarang tidak ada kabar, mungkin dikiranya saya mafia atau whatever-lah)  ya sudahlah kufikir, nggak mau maksa, toh tugasku hanya amar ma’ruf nahi munkar..



back to the my  story..



Besoknya kedatangannlah saya sama 3 orang yang saya sebutkan diatas itu, yang seingat saya itu Tim P2TL yang kerumah tempo hari, pertama adalah untuk menormalkan listrik dirumah saya menjadi 450VA, setelah itu petugasnya bilang mau ngobrol sekalian, sayapun sudah nebak pasti soal pelaporan itu. Yang intinya adalah mau klarifikasi agar tidak sepihak, tim P2TL ini karena ternyata ikut disalahkan karena mungkin kesalah input data yang lewat twitter dan telfon itu.



Saya tidak ingat persis detil pointnya, kurang lebih 6-7 point (yang saya lihat nama pengirimnya IR** HUMAS PLN DISJABAR no hp 08129xxxxx) , namun ada beberapa point kalo nggak salah yang saya klarifikasi dalam hal ini juga klarifikasi untuk PLN Dis. Jabar dan Banten.



Berikut petikannya (yang saya salin dari data intelijen rumah wwkwkwkw) :



1.       Pada hari kamis pelanggan kedatangan tim P2TL setelah itu diperiksa rumah dinyatakan melakukan pelanggaran P1.

Dalam data regist setelah bayar PPOB sich saya jadi kena K2, maaf saya nggak ngerti K2 apapaan ya?.. Ini bukti registnya. Kata (tim P2TL) yang datang melakukan konfirmasi terhadap laporan saya K2 adalah konversi P1. Okelah its okay toh Cuma Rp125ribu J Tapi kalo maksudnya K2 adalah P2 (PELANGGARAN 2) ya sepertinya ini menjadi masukan buat PLN.



Note : Bagi masyarakat yang belum tahu Jenis pelanggaran P2TL lihat dibawah ini

Pengenaan denda kepada konsumen oleh PLN diatur dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 1486.K/DIR/2011 tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Lihat detilnya disini : Check this Out

 JENIS PELANGGARAN DALAM P2TL







KLARIFIKASI : Clear nggak ada masalah



2.       Pelanggan menandatangani berita acara dan diminta melakukan pembayaran dirumah pelanggan dan memberikannya melalui petugas P2TL .



KLARIFIKASI :



Ini salah booossss …. misinfo nich…… saya nggak pernah ngomong gitu, mana buktinyaaaa.. di twitter, ini bukti2 saya di twitter :



 






































  


atau dalam percakapan telpon? (saya ada bukti  rekamannya malah dengan bu PLN yang telfon saya- yang saya sebut diatas IBU MEGALOMAN SUPER HERO PLN itu wkwkwkwk maaf ni Bu ya.. )



Tapi sudah saya clear khan koq. Via Petugas P2TL melalui videonya (camera pocket yang dibawa tim P2TL) tapi so far its okay, saya kira ini hanya kesalahan teknis miscommunication aja.. Apa perlu rekaman dengan Bu Megaloman PLN saya upload? Wkwkwkwk nggah usah ya..



3.    Pelanggan pernah membaca di media sosial bahwa tidak ada transaksi di lapangan dan setiap transaksi dilakukan di PPOB sehingga pelanggan menolak melakukan pembayaran selain itu petugas juga tidak mau menunjukkan surat tugasnya.


Klarifikasi :

Oke ini klaim saya, tidak ada masalah di point 3.


4.   Menurut pengakuan pelanggan petugas P2TL memaksa pelanggan untuk membayar dilokasi, pelanggan merasa terganggu kemudian memvideokan kejadian tersebut.



Klarifikasi :
Salaaahhh..... tidak pernah ada petugas P2TL melakukan itu (ini gimana sich ya laporannnya kow jadi beda?...)



5. Kemudian Menurut pelanggan setelah mengetahui dirinya (petugas) direkam, petugas melunak dan menyatakan bahwa tugasnya hanya pemberitahuan dan pelunasa tagihan susuan di PLN Cilimus.





Klarifikasi :

Okew sesuai fakta ..ada dalam video.



6. Pelanggan tetap tidak melakukan pembayaran dilokasi dan memang seperti itu seharusnya.



Klarifikasi :

Okew di copy..



7.       Pada hari selasa tanggal 1 Desember 2015, pelanggan dating ke kantor PLN Cilimus dan menemui petugas pelayanan pelanggan (Petugas PP) dengan menunjukan rekaman video pelanggan dan menanyakan apakah petugas yang ada di video tersebut benar petugas PLN, kemudian petugas PP tersebut benar menyatakan bahwa petugas di video tersebut petugas PLN.



Klarifikasi :

Okew di copy..



8.       Kemudian per 1 Desember pelanggan sudah membayar.



Klarifikasi :

Okew di copy



9.   Kapan palanggan rumahnya dinormalkan kembali menjadi (450VA) karena pelanggan di infokan setelah 2 hari pembayaran tagihah susulan, akan dinormalkan kembali.



Klarifikasi :

Bapak Ibu PLN Dis. Jabar & Banten yang terhormat, baik budi dan tidak sombong, wkwkwkwk amiinn (meskipun becanda aminkan ya yang baca, malaikat mendoakan setiap doamu kepada saudaranya sesuai doamu) yang saya maksud dengan point no 9 diatas itu bukan ucapan petugas P2TL tetapi petugas PPOB yang berada disamping kantor PLN Cilimus. Yang secara tekhnis mungkin tidak bisa dipertanggungjawabkan ucapannya karena petugas  PPOB yang dimaksud tentu belum tentu petugas PLN. Sudah saya clear-kan ke tim yang ke rumah ya..  



                              Kesimpilannya adalah :





1.       Koq yang disalahkan menjadi tim P2TL lapangan ya (kesannya), tapi ya sudahlah jangan diperbesar karena kita terpisah jarak dan waktu antara Cirebon dan PLN Pusat (berap KM?... ogah mikirnya..Matematikaku nilainya merah semua) wkwkwk , yang jelas saya sudah clear kan kepada petuags P2TL lewat video juga (camera pocket) yang dibawa tim yang melakukan klarifikasi. So I am say sorry ya P2TL (jadi kalian yang kebawa-bawa)

2.       Tulisan ini tidak lain dan tidak bukan hanya sebagai sarana klarifikasi dan pembelajaran bagi kita semua, tidak bermaksud menjatuhkan siapapun. Karena saya juga nggak ingin pahala saya kehapus gara2 menjatuhkan orang. Coba deh liat pesan Nabi (SAW) kepada Muadz bin Jabal : …. Jangan kau angkat derajat dirimu dengan menjatuhkan orang lain.

3.       Inisial oknum M, yang saya maksud dari video dan bukti2 lain termasuk obrolan dengan TIM P2TL maksudnya adalah benar, yakni untuk segera memepercepat pembayaran tagsus saja. Hanya saja mungkin cara yang dipakai kurang bijak. Coba kalo begini urutannya : Perkenalkan diri, tunjukan surat tugas, kasih pemberitahuan bahwa tagsus harus segera dibayar secepatnya. Beres tho?.. nggak akan ada konflik?.. saya juga nggak akan ngtwitt ditwiiter, lapor 1708 dll. Kalo takut keluarga saya nggak bayar, liat aja apa ada tunggakan bulanan dikeluarga saya selama ini?..

4.       Sudahlah kita saling memaafkan saja, menjadi pelajaran bagi kita semua, dalam hal ini saya, tim P2TL, PLN Bojong, PLN Pusat termasuk inisial M ini. Bukankah manusia tempat salah dan khilaf?...Selamat hari lebaran minal aidzin wal faidzin mari bersalam-salaman mari bermaaf-maafan (bukan lebaran ya?..)

5.       Mari lihat sisi positifnya, saya memang tidak melakukan survey, tapi saya berani menyatakan PLN adalah BUMN yang masuk jajaran terhebat di Negeri ini. Bayangin, saya Cuma ngtwitt, responnya kaya memerangi kasus Edi Tansil (udah basi ya kasusnya?..) kalo gitu saya ganti kaya KPK memerangi mafia kakap.

6.       Sudah seharusnya lembaga, BUMN lain,  Birokrasi, Instansi, dari Eksekutif, Legislative dan Yudikatif responnya seperti ini (PLN). Saya membayangkan kalo POLRI punya layanan 24 jam seperti milik PLN 123 (POLRI punya nggak sich?.. nggak tahu aku deh..) itu dimana ada kejadian langsung meluncur seperti The Flash atau The Mask. Apa nggak akan adem ayem negeri ini?..

7.       Doa saya semoga system di PLN yang seperti ini terus berlanjut sampai akhir zaman (kiamat) wkwkwkw saya nggak becanda meskipun kesannya becanda.

8.       Bravo PLN kalian sudah melakukan #RevolusiMental  yang dahulu juga sempat di gaungkan bapak bangsa kita Ir. Soekarno.

9.       Kayanya udah gitu aja deh, ini tulisan harusnya saya posting semalam Cuma sory menyori nggak sempat. 

#PLNhebat #PLNRevolusiMental #PLNBersih #PLNmasuksyurga ..



Taggar yang terakhir aneh ya?.. J