Pola Pikir
Judul besar diatas saya buat begitu biar terkesan sangar wkwkkw.. Tapi sejujurnya saya pernah mengalami pemikiran seperti itu. Saya tidak tahu apakah karena pikiran saya yang terlalu ekstrim (ala teroris kali hihi) atau saya cuma fhobia berlebih aja terhadap sesuatu, hingga pernah berfikir demikian. Yang jelas saya merasa punya six sense (indera ke enam) hahaha.. Mungkin ya mungkin nggak. Wkwkwkw
Tidak bisa di-elakkan bahwa dekadensi moral bangsa Indonesia kian hari kian menurun saja. Bahkan entah karena saya ini lebay saya sangat takut melihat kehancuran umat atau peradaban manusia karena dekadensi moral ini. Saya pernah berpikir alangkah baiknya jika saya mati lebih cepat. Saya takut tidak bisa menjaga diri saya maupun keturunan saya kelak, (ditulis kelak karena saya belum married wkwkwk). Ayo dibukka lowongan buat para akhwat yang masih lajang dan menjaga kehormatannya tentunya. Boleh sudah pernah pacaran, tapi pacaran yang nggak macem-macem kaya kebanyakan anak zaman sekarang (hihihi..). Yang jelas saya ganteng hahahahhaha.... kepedean.
Tidak bisa dipungkiri bahwa majunya teknologi informasi yang liar dan tak terkendali menjadi penyebab dekadensi moral ini. Segala hal yang dulu dianggap tabu, kini diumbar tak terkendali. Hal itu disebabkan karena pola pikir yang rendah dan tak beretika. Dianggap sebuah kewajaran. Karena dianggap wajar, kemudian merasa boleh dilakukan. Pacaran dari yang seharusnya hanya sebagai proses ta'aruf (saling mengenal) saja, malah kebablasan jadi kaya pasangan halal, sama-sama punya birahi, alah wajar aja (mungkin mikirnya gitu). Saya jadi mikir kalo hubungan itu putus dijalan kemudian nanti menikah dengan orang lain, khan kasian pasanganmu nanti jadi korbannya. Karenanya, sedekat apapun hubungan dengan pacarmu harus tetap menjaga jarak.
Iya, manusia dianugerahi memiliki birah* baik perempuan maupun lelaki, tetapi hanya boleh dilakukan dengan pasangan halal dan sah. Bukan untuk saling dilampiaskan. Bukankah itu yang membedakan kita dengan binatang?...Ini point pertamanya. Yang ke dua :
2. Arus Teknologi
Saya pribadi nggak suka dengan acara Uya Kuya yang ada di TV tuh yang isinya banyak soal pacaran. Kenapa?.. karena saya rasa sekalipun tujuannya baik, menyelesaikan masalah, itu seperti mengajari adik-adik kecil kita untuk berpacaran. Saya rasa, nggak etis lah acara gitu ada di TV yang mayoritas penduduknya muslim. Ini bukan Amerika atau Los Angeles. Acara seperti itu akan menimbulkan pola pikir yang salah tadi diatas. Tapi itu hanya sebagai contoh kecil ya, banyak lagi seperti Yutube atau situs-situs lain yang mempertontonkan s*ksualitas atau pornografi yang tentu sangat berdampak pada dekadensi moral.
3. Pola Didik Orang Tua
Orang tua yang tidak mendidik anaknya secara baik dan benar juga memiliki andil disini. Umumnya pendidikan yang kita dapat hanya di sekolah maupun di pesantren misalnya. Itupun hanya sebatas tekstual. Padahal moral itu bukan pelajaran tekstual tapi pelajaran keteladanan. Mana ada orang diajarin moral dengan menghapal rumus atau menghapal tulisan atau ayat. Jika memang seperti itu mudah tentunya mendidiknya, suruh aja setiap murid atau santri menghapal. Moral akan berkaitan dengan tingkat spiritual seseorang. makin tinggi tingkat spiritual seseorang dipastikan dia akan makin bermoral. So, seorang anak harus didik dengan tingkat spiritual yang baik.
Saya rasa, tiga point diatas yang harus menjadi fokus kita untuk mencegah dekadensi moral ini. Pola pikir generasi muda harus dijaga dari pola pikir yang keliru, arus teknologi harus di filter se-hebat mungkin, misalnya diadakan gerakan #lapor #Blok #Rame2 situs dan konten2 lain yang bernuansa pornografi. Siapa yang melakukan itu, tentunya harus di massive kan oleh negara, harus dikomporin bahasa gras rootnya, harus di hits-kan gerakannya. Tentunya oleh lembaga-lembaga terkait. Lalu kita sebagai warba negara yang baik ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Cara membangun mental dan moral, menurut saya juga demikian. Negara harus membuat gerakan #Block video porno misalnya. Yang paling banyak memblock dia akan di beri reward hadiah, sebut saja keliling planet Mars misalnya (eh ketinggian ya hadiahnya?.. apa gitu yang menarik) Tujuannya tidak lain membooming kan bahwa tindakan itu adalah keliru.
Akhirul tulisan. Saya ucapkan terima kasih sudah mau baca. Tulisan ini iseng saya buat sambil nunggu upload AlQuran 30 Juz per ayat (Di upload di lain blog). Bila dirasa bermanfaat mohon di share dan dikirimkan ke lembaga terkait, agar segera ditindak lanjuti, Itu harapan saya. Dan terakhir, sampai jumpa di Surga....... (mudah-mudahan masuk surga ya) hihihi...
Salam ! Writer by : Ksatria Bertopeng (Difilm Sinchan)